Gempa bumi yang meratakan hampir 3.000.000 rumah di Haiti kemarin adalah tragedi dengan proporsi sebuah epik. Memanfaatkan bencana ini, para pembuat kebijakan Amerika buru-buru menggambarkan diri mereka sebagai juara (penolong) untuk "dunia ketiga." Namun, seperti yang terjadi di hampir setiap negara selatan khatulistiwa, kebijakan Amerika Serikat adalah berusaha mengabadikan bencana, perselisihan sipil, dan ketergantungan asing (alias ketergantungan pada barang-barang Amerika). Keterlibatan Amerika di Haiti dimulai pada akhir abad kesembilan belas, ketika imigran Amerika pertama berusaha mengambil keuntungan dari lokasi perdagangan maritim Haiti.
Jerman, Prancis, Inggris, dan pasukan Amerika mengklaim sejumlah besar kekayaan orang Haiti, mengambil langsung dari National Bank of Haiti. Tak lama kemudian Marinir Amerika mendukung kekerasan pemberontakan melawan pemerintah Haiti. Untuk menunjukkan Amerika telah menganiaya orang-orang Haiti, mari kita hitung perubahan rezim di Haiti. Dimulai dengan "Kudeta Berdarah I."
Pada1915-1934, ribuan tentara Amerika menduduki Haiti "untuk melindungi warga negaranya" di "Kudeta Berdarah II." Persis dengan Afghanistan sekarang. Selama periode ini, Amerika meniadakan konstitusi Haiti dan membentuk militer. Pada tahun 1957, rezim Duvalier yang brutal masuk ke kekuasaan di Haiti. Mula-mula Amerika Serikat enggan mendukung Duvalier, dan bahkan mencari pilihan-pilihan kudeta lain di negara kecil yang "lebih moderat.".
Diakui, Francois "Papa Doc" Duvalier adalah seorang diktator yang membenci Amerika Serikat sehingga ketika John F. Kennedy dibunuh pada 1963, "Papa Doc" Duvalier menyatakan bahwa itu adalah kutukan dan karma karena ia dilengserkan di zaman Kennedy. Amerika Serikat kemudian memberinya banyak bantuan, sementara ia mulai membunuh 30.000 orang dalam negerinya sendiri. Ini sangat mirip dengan Amerika Serikat saat ini yang menopang panglima perang dan pengedar narkoba di balik "demokrasi" di Somalia, Afghanistan, Irak, dan banyak negara lainnya di seluruh dunia.
Amerika Serikat terus memberikan dukungan keuangan dan militer kepada Duvalier, sampai putra Duvalier, "Baby Doc," dipaksa ke pengasingan karena pemberontakan yang populer pada tahun 1986. CIA terlibat dalam keberangkatan dan pengasingan Baby Doc di bawah pemerintahan Reagan.
Pada tahun 1990 Jean-Bertrand Aristide memenangkan pemilu presiden di Haiti dengan lebih dari 67% suara. Aristide cepat digulingkan dan dipaksa ke pengasingan oleh mosi tidak percaya di parlemen Haiti. Tentu saja masyarakat internasional tidak mengakui pemerintahan Haiti yang mengakibatkan mimpi buruk kemanusiaan dan politik di negara termiskin di dunia ini. Hal ini menyebabkan Amerika Serikat menginstal ulang Aristide dalam kudeta tanpa kekerasan pada tahun 1994. Amerika Serikat menduduki Haiti, dan Aristide hanya boneka belaka selama periode ini.
Amerika dan sekutu-sekutunya juga egois dalam berkontribusi terhadap kemiskinan Haiti dengan memaksa mereka untuk menghapus tarif pada makanan Amerika. Sebelum ini, Haiti adalah produsen makanan mandiri. Sekarang, sekitar 80%, Haiti tergantung pada barang-barang asing, dan pengangguran membanjiri kota-kota. Lebih jauh lagi, kebijakan ini menyebabkan Haiti menjadi sebuah bangsa di mana setiap tahun orang banyak mati kelaparan.
Masalah ini diperparah dengan ketidakmampuan para petani Haiti untuk menghentikan program-program bantuan PBB yang secara nahas menempatkan para petani ini keluar dari bisnis, karena tidak ada yang bisa bersaing dengan harga $ 0 per pon. Program makanan gratis pun malah menyebabkan pengangguran. Ini adalah kebijakan yang diimplementasikan di seluruh dunia. Mesir pernah menjadi pusat pertanian dunia, sekarang negara ini selalu pasti membutuhkan bantuan Amerika Serikat untuk bertahan hidup.
PBB mengambil alih pendudukan Haiti, tapi sekarang ribuan tentara Amerika berduyun-duyun ke negara miskin di mana bahkan sekarang presidennya pun seorang tunawisma. Sepertinya Amerika akan memanfaatkan bencana ini dengan cara apa pun yang mereka bisa. Mungkin akan ada klaim penyelamatan ribuan nyawa, tapi hanya sisa dari yang telah meninggal. Mungkin akan diakui sebagai pembawa stabilitas, tetapi bagi Haiti, itu adalah penindasan dan rezim boneka. Mungkin ada juga klaim sebagai juara dari upaya penyelamatan di seluruh dunia, tetapi mungkin lebih menyerupai tanggung jawab atau penyesalan atas kematian-kematian yang bukan disebabkan oleh bencana alam.
Diakui, Francois "Papa Doc" Duvalier adalah seorang diktator yang membenci Amerika Serikat sehingga ketika John F. Kennedy dibunuh pada 1963, "Papa Doc" Duvalier menyatakan bahwa itu adalah kutukan dan karma karena ia dilengserkan di zaman Kennedy. Amerika Serikat kemudian memberinya banyak bantuan, sementara ia mulai membunuh 30.000 orang dalam negerinya sendiri. Ini sangat mirip dengan Amerika Serikat saat ini yang menopang panglima perang dan pengedar narkoba di balik "demokrasi" di Somalia, Afghanistan, Irak, dan banyak negara lainnya di seluruh dunia.
Amerika Serikat terus memberikan dukungan keuangan dan militer kepada Duvalier, sampai putra Duvalier, "Baby Doc," dipaksa ke pengasingan karena pemberontakan yang populer pada tahun 1986. CIA terlibat dalam keberangkatan dan pengasingan Baby Doc di bawah pemerintahan Reagan.
Pada tahun 1990 Jean-Bertrand Aristide memenangkan pemilu presiden di Haiti dengan lebih dari 67% suara. Aristide cepat digulingkan dan dipaksa ke pengasingan oleh mosi tidak percaya di parlemen Haiti. Tentu saja masyarakat internasional tidak mengakui pemerintahan Haiti yang mengakibatkan mimpi buruk kemanusiaan dan politik di negara termiskin di dunia ini. Hal ini menyebabkan Amerika Serikat menginstal ulang Aristide dalam kudeta tanpa kekerasan pada tahun 1994. Amerika Serikat menduduki Haiti, dan Aristide hanya boneka belaka selama periode ini.
Amerika dan sekutu-sekutunya juga egois dalam berkontribusi terhadap kemiskinan Haiti dengan memaksa mereka untuk menghapus tarif pada makanan Amerika. Sebelum ini, Haiti adalah produsen makanan mandiri. Sekarang, sekitar 80%, Haiti tergantung pada barang-barang asing, dan pengangguran membanjiri kota-kota. Lebih jauh lagi, kebijakan ini menyebabkan Haiti menjadi sebuah bangsa di mana setiap tahun orang banyak mati kelaparan.
Masalah ini diperparah dengan ketidakmampuan para petani Haiti untuk menghentikan program-program bantuan PBB yang secara nahas menempatkan para petani ini keluar dari bisnis, karena tidak ada yang bisa bersaing dengan harga $ 0 per pon. Program makanan gratis pun malah menyebabkan pengangguran. Ini adalah kebijakan yang diimplementasikan di seluruh dunia. Mesir pernah menjadi pusat pertanian dunia, sekarang negara ini selalu pasti membutuhkan bantuan Amerika Serikat untuk bertahan hidup.
PBB mengambil alih pendudukan Haiti, tapi sekarang ribuan tentara Amerika berduyun-duyun ke negara miskin di mana bahkan sekarang presidennya pun seorang tunawisma. Sepertinya Amerika akan memanfaatkan bencana ini dengan cara apa pun yang mereka bisa. Mungkin akan ada klaim penyelamatan ribuan nyawa, tapi hanya sisa dari yang telah meninggal. Mungkin akan diakui sebagai pembawa stabilitas, tetapi bagi Haiti, itu adalah penindasan dan rezim boneka. Mungkin ada juga klaim sebagai juara dari upaya penyelamatan di seluruh dunia, tetapi mungkin lebih menyerupai tanggung jawab atau penyesalan atas kematian-kematian yang bukan disebabkan oleh bencana alam.
1 Comments:
wah mengerikan banget ditambah sekarang Haiti tertimpa bencana dimana - mana banyak yang meninggal karena terlambatnya para bantuan. Kenapa ya negara adidaya hanya memanfaatkan situasi ini emang udah tidak ada hati nurani dalam hati mereka sungguh kejam
Post a Comment